Writing about contrast

LIVING IN SMALL TOWN / LIVING IN LARGE CITY

 

Peoples nowadays have choice to live in a small town or large city. There are options where to choose. Both places offer variety characteristics. The small town can’t offer that the large city offer and vice versa. That’s totally different. The most important before make a choice whether to have life in a small town or large city is to know contrast between both. The contrast of living in a small town and living in large city can be seen of the transportation, environment, educational institution, and job opportunities.

The most notable difference between large city and small town is transportation. Transportation is very important to our life today. In the large city, we can easily get it. It can be offline or online transportation. The example of transportations in the large city is bus, offline or online taxi, and monorail, etc. In the small town however lack a lot of transportation, because the road isn’t as good as in the large city, and activities of peoples isn’t really busy.

The environment between large city and small town is different. As we know, environment in the large city are full of activities. That may cause crowded with peoples, factories, and vehicles. The air in the large city also affected by some of factor such release of carbon monoxide from vehicle. In opposition, small town are very peaceful place than large city because small town lack of factory and not too crowded with people and vehicle. Small town also have a fresh air, because a lot of trees that produce oxygen.

Another difference between these two types to live is the educational institution. We can find easily educational institution in the large city such as national or international schools, and universities. The educational institution in the large city more comfortable and have higher quality than small town.

The next aspect is job opportunities. The large city has e a lot of change to get job and get money. The example of job that we can find is officer, promoter, accountant, etc. On the other hand, small town haven’t a lot of change to get that, because small town lack of developed. Often, small town just offer laborer as a job.

In summary, we can choose which one is better to live in small town or in large city, because there are many contrasts of both. However, be balance against the cost involved, family’s budget priorities and choose the best that will bring happiness.

​Mahmudatus Shokhibah
20151111009

How to Choose a Good Lifestyle (Writing 2, Task 3)

HOW TO CHOOSE A GOOD LIFESTYLE

One of the best ways to become healthier is to choose a good lifestyle. First of all, get moving. Dieting properly is a great way to start living a healthier lifestyle. However, you’ll see the best results if you also begin a healthy exercise. Studies show that combining diet and more physical activity will have positive benefits for your overall health and for weight loss. Second, stay rest. Try to get 7-8 hours of sleep per night. If you are not getting enough sleep, you might be more susceptible to weight again. When you are low on rest, your body produces more cortisol, which is stress hormone. This can make you more likely to reach for comfort foods instead of making healthy choices. After that, avoid stress. Take deep breaths. Focusing on your breathing is a very effective method for reducing stress. Breathe deeply in and out, slowly inhaling and exhaling. This will show your heart rate and help clear your mind. Finally, set healthy goal. Part of living a healthy lifestyle is to know how to set realistic goals. Give yourself manageable goals, such as “I will exercise six days this week.” That progress is easy to track, and you can reward yourself for achieving these goals. So, get moving, stay rest, avoid stress, and set healthy goal are steps how to choose a good lifestyle.

Mahmudatus Shokhibah
20151111009

Writing 2 (Journals 2) Task 1

Kiki Dawson (Fatimah Tartila Qudsiah)

I’ve a sister. Her name is Kiki Dawson. I called her Kie. She is 20 years old. We are twins. We was born in Makasar, Indonesia. Kie lives in Indonesia already 10 years. Before that, she was live in Australia with dad. Kie is the best sister ever i have, because i only have her. She is a good muslim, cause she always pray in time. Kiki Dawson loves running so much. Thats why she is good at run. She is the fastest ever i seen. Kie gets a lot of gold medal and silver medal. Three times a month she does exercises with her coach. Every weekend she does charity with her social community which is focus on the street children. Its make me envy at her. She was inspire me to be good person. This article based on the interview i did few days ago. May you got a point.

Mahmudatus Shokhibah
20151111009
For Writing 2
Mam Amey

Asem-asem Bandeng ala Biba

Assalamu’alaikum Buddies. How r u today? Lama gak update nih. Bukan sibuk, tp sok sibuk lebih tepatnya. Hehehe… U know guys. I love food n love more food. Tau asem-asem khas jawa? Yg seger banget itu. Nih biba beri resepnya. Belum ahli si, tapi ya sebagai perempuan harus tau kodrat dan belajar lah. Wihiiii sok bijak. Hehehe… Check this out.

image

ASEM-ASEM BANDENG ALA BIBA

Bahan:
1 ekor ikan bandeng
1 ikat kacang panjang
1 buah tomat
5 siung bawang merah
1 siung bawang putih
2 butir kemiri
1 sdt ketumbar bubuk
10 buah cabe kecil
2 cm kunyit
1 cm jahe
1 cm laos
4 buah asem
2 daun jeruk purut
gula secukupnya
garam secukupnya

Langkah:
1. Cuci bersih ikan bandeng. Ikannya besar jadi saya potong 5 bagian.

2. Haluskan semua bumbu plus asem

3. Didihkan air masukkan jeruk purut dan bumbu halus. Kemudian masukkan kacang panjang. Setelah matang baru masukkan ikan dan tomat. Jangan lupa gula garamnya. Cek rasa. Uda deeh jadi…

Sampai jumpa di resep berikutnya…👋

TONGSENG SEAFOOD UDANG

Assalamu’alaikum… Good morning buddies. Masak yukkk… Itung” belajar sebelum merried. Wkwkwkk… Emang biba mau merried besok? Ya kagak. Kan jadi perempuan kudu bisa urusan dapur. Mumpung liburan, pagi ini biba masak “tongseng seafood udang”. Biar gak lama”. Nih resepnya. Selamat mencoba. Kalo udah nyoba, jangan lupa biba di icipin ya, delivery ke rumah yes. Wkwkwk… Lu semua jangan kuatir gendut. InshaAllah kagak bikin gendut kalo makan sewajarnya. Hahaha… Ada sayurnya juga yang bikin gizi harian kita terpenuhi. Asekk… Check this out.:)

TONGSENG SEAFOOD UDANG

10 sdm santan
500 gram udang (goreng)
20 lembar kol
5 cangkir air
2 batang sereh, geprek
5 bh buncis
1 bh wortel
1 bh sawi
2 bh tahu (iris kotak goreng)
telur puyuh seseleranya
160 ml kaldu ayam
Garam secukupnya
Kecap manis secukupnya

Bumbu halus :
15 siung bawang merah
7 siung bawang putih
15 bh cabe keriting
4 butir kemiri
1/2 sdt ketumbar

Langkah:
1. Tuangkan minyak goreng secukupnya. Tumis bumbu halus sampai wangi.

image

2. Setelah bumbu mulai wangi masukkan sereh, lalu tuang air rebus, diamkan 15 menit

3. Masukkan santan, garam, kaldu ayam, buncis, wortel. Diamkan 5 menit agar buncis matang.

4. Lalu masukkan udang, dan tahu, kol, sawi, telur puyuh, kecap. Diamkan 10 menit. Aduk sebentar. Dan hidangan siap disajikan.

image

Impaksi dan Odontektomi

Assalamu’alaikum buddies. How r u? Hopefully u r good. Me? I’m always good btw.

Hey guys. Kemarin 20 juni 2016 hari yang sangat bersejarah buat biba. Kedua kalinya biba harus berurusan dengan dokter bedah. Hahaha…
Kalian tau gigi bungsu gak? Itu tuh gigi geraham yang tumbuh terakhir, biasa disebut molar 3. Bakal tumbuh 4 gigi guys. 2 atas, 2 bawah. Sejak usia 17 tahun emang gigi biba udah tumbuh tuh yang terakhir. Rasanya? Jangan ditanya. Sakittt buangett gaes. Mungkin ini sebabnya balita kalo tumbuh gigi nangis. Hahaha…
Lumayan menderita si. Makan gak enak, bawaannya bad mood mulu lah. Bener tuh lagu dangdut kesukaan bokap gue “lebih baik sakit hati, dari pada sakit gigi “. Lama-lama gak sakit tuh. Hahaha… Tapi entah sampai usia berapa gigi ini tumbuh sempurna.
Sekarang diusia biba yang ke-20th. Mulai dah cenat-cenut kaya’ lagunya smash. Awalnya ngerasa terganggu itu kalau abis makan di gigi bungsu kanan bawah. Entah kenapa kalo abis makan tuh sakit banget. Ya… Biba  kira si sakit gigi biasa. Soalnya tiba-tiba sakitnya hilang. Tapi kok dibiarin lama-lama ganggu ya. Kenapa si ini gigi? Eh iseng dah tuh biba senterin ngadep cermin. Hahaha… Eh lah kok? Gigi gue? Bentuknya aneh gitu? Beda ama gigi bungsu yang kiri. Miring end mendelep gitu (bahasa ngawur).
Bilang ke orang tua si jawabannya
“halahhh sakit gigi biasa itu”
Arrggg…
Karena kepo biba udah tingkat dewa, jam kosong kuliah pun mampir ke dokter gigi, lupa namanya. Hahaha…

Di ruangan dokter…
Diberi air untuk kumur.
Dokter: “kok sampek kaya’ gitu? Gusinya pecah? Sakittt banget ya? Pusing?”

Biba: “hah? Pecah? Sakit bangetttt (saking sakitnya) dok. Tapi gak sampek pusing si”
Dokter: “iya mbak. Ini malposisi giginya, miring. Akibat ngunyah dan ngomong jadi pecah. Ini harus dioperasi.”
Biba: “whatttt???? Operasi?” (kaget)
Dokter: “iya mbak. Saya beri obat untuk pereda nyeri ya. Seminggu terhitung dari hari ini bawa ke dokter gigi di rumah sakit ya. Kalau ke rumah sakit jangan sampai giginya nyeri. Biar ada tindakan selanjutnya dari dokter.”
Biba: “baik dok”

Seminggu kemudian, biba ke poli gigi dan mulut RSU haji Surabaya.
Biba ditangani oleh drg. Farida Syamlan, Sp.Ort. Dokternya cantik dan baik bangettt. Kearab-araban gitu. Mirip mimin (kawan). Hahaha… Sebelum itu biba kumur. Ya mungkin kumur itu sudah menjadi ritual wajib kalo ke dokter gigi.

Ya… Biba di diagnosa impaksi. Apa?? Infeksi? Bukan guys… Ini sejenis kelainan atau penyakit, entahlah. Apa si impaksi itu biba?
Jadi, Impaksi gigi adalah suatu keadaan dimana benih gigi atau calon gigi yang akan tumbuh terhalang jalan pertumbuhannya hingga  mengakibatkan gigi tidak dapat keluar atau tumbuh secara normal. (Baca : http://www.bedahmulut.ariirnawan.com/apakah-yang-di-maksud-dengan-impaksi-gigi-dan-odontectomi-itu/)
Di RS biba melakukan foto rongen gigi.
image

Liad deh tuh. Gigi kanan bawah (lihat foto gigi kiri bawah) bentuknya istimewa banget kan? Hahaha…
Dan tindakan yang harus dilakukan adalah odontektomi. Apa noh? Odontektomi adalah pengambilan gigi dengan prosedur bedah dengan pengangkatan mukoperiosteal flap dan membuang tulang yang ada diatas gigi dan juga tulang disekitar akar bukal dengan chisel, bur, atau rongeurs.
http:// http://doktergigi.net/odontektomi/
Entahlah apa itu namanya. Awalnya shock banget. Sama dokter yang menangani biba saat itu memberi saran agar dioperasi secepatnya. Dokter menyarankan tanggal 6 juni 2016. (At that time april 2016). Aihhh tanggalnya menyeramkan. Itu 1 ramadhan, it means, muslim puasa dong ya. “Lahhh? Ane kagak puasa dong. Kagakk kagak… Itu bkn tanggal yang baik” suara hati gue.
“Tapi kalo gak cepet nanti makin parah” suara pikiran gue.
Menurut hasil selancaran di google. Kalau operasi impaksi beberapa hari gak bisa makan and ngomong. Biba makin panik aja. Apalagi gak ada yang bisa diajak rundingan, biasa sebagai anak teladan biba kemana-mana sendirian. Hahaha… Kalau tanggal 6 jadi operasi. Tanggal 13 UAS. Awww… Gak bayangin speaking test nahan ngilu. Ok fix…
Biba: “maaf dok. Gakpapa deh dijadwalkan tanggal segitu. Tapi untuk pasti atau tidaknya. Saya hub dokter”.
Drg. Farida: ok mbak.

Dengan berbagai pertimbangan keadaan, restu orang tua dll. Biba hubungi pihak rumah sakit untuk jadwal operasinya deal 20 juni 2016 dan pihak rumah sakit dan dokter setuju. Dijadwalkan jam 08:00 pm. Dokter mengingatkan sebelum operasi harus makan dulu. Sippp👍

Deng deng…
Minggu, 19 Juni 2016
Sehari sebelum operasi, badan biba tiba-tiba demam, batuk, pilek, flu melanda. Tidur aja tuh seharian hari minggu. Soalnya sabtunya gak pulang, jdi minggu bisa kangen-kangenan sama bantal guling. Hahaha…

20 juni 2016
Niat gak puasa. Hahaha… Prepare doa, sarapan dan berangkat.
Jam 8 masuk ruang operasi. Ditangani oleh dokter bedah mulut drg. Taufik Amrozy dan asistennya. Awalnya biba takut, ini bukan pertama kalinya biba operasi. Tapi bius lokalnya itu yang bikin deg-degan. Indera lainnya masih bisa merasakan kan?
Sudah dengan prosedur bedah yang berlaku. Dan ritual kumur. Operasi pun dimulai.
“Bissmillaahirrohmaanirohiim” ucap sang dokter. Suntikan bius pun mendarat di gusi pojok kanan bawah sebanyak 4 di tempat yang berbeda. Sakittttt… (T nya banyak biar tau sesakit itu rasanya #lebay). Rasanya ujung jarum suntik mentok dimana gitu. Sekitar beberapa menit. Daerah sekitat mulut saya pun menjadi baal (tebal), lidah kelu, bibir dan pipi biba bengkak.
“Takut ya mbak?” ucap drg. Taufik.
“Lumayan deg-degan dok. Gak sakit kan ya?” biba.
“Enggak kok. Nih coba rasakan (sambil mencubit bibir biba). sakit gak?”
“Hehehe… Iya dok gak kerasa”.
Dan operasi pun dimulai. Biba melihat dokter mengambil peralatan bedah yang biba tak tau namanya. Drg. Taufik mengalihkan perhatian biba dengan berbicara tentang sesuatu yang sampai detik ini tak bisa biba ingat. Walau sudah dialihkan. Tetep saja perhatian ke gigi. Dan tiba-tiba giginya udah lepas.

image

“Tuh udah selesai” kata dokter. “Tapi kok?” lanjutnya.
“Aaahhh apaan lagi dok?” dalam hati.
Dokter bicara dengan asistennya yang biba dengar “kista kista”.
“What? Kista?. Apa tuh?” sekali lagi, dalam hati.
Ternyata gengs. Di gigi itu bisa tumbuh kista. Gini nih penjelasannya.

Para ahli menyatakan bahwa 50% kasus kista berhubungan dengan gigi geraham impaksi pada rahang bawah. Mahkota gigi impaksi tumbuh dalam suatu selaput. Jika selaput tersebut menetap dalam tulang rahang, dapat terisi oleh cairan yang akhirnya membentuk kista yang dapat merusak tulang, gigi dan saraf. (More info http:// http://dentiadental.com/news-articles/featured-articles/gigi-geraham-bungsu-perlukah-dicabut/)

Ngeri banget kan gengs? Biba kira operasinya udah selesai. Melihat dari struktur gigi. Eh akar giginya gak ada? It means masih didalem. Lalu dokter membedah lagi dan, yaaa ini proses yang paling lama. Dengan berbagai alat bedah, si akar tidak bisa dikeluarkan. Lalu di bor, ya di bor. Dengan bunyi suara bor yang bikin ngilu (bayangin dinding tembok di bor). Dengan susah payah akhirnya akar bisa dikeluarkan. Alhamdulillah… Kemudian dijahit. Operasinya memakan waktu kurang lebih 1 jam. Oh iya… Abis operasi tidak diperbolehkan makan hangat panas keatas. Yang dibolehkan biasa dingin keatas. Katanya dokter biar tidak terjadi pendarahan. Nuruttt aja lah ya. Hahaha…

image

Pasca operasi.
Hari 1:
Biba belum bisa bicara, lidah masih kelu. Alhasil ngibril sama si bundo pake surat menyurat kayak jaman londo. Hahaha… Makan bubur cuma beberapa sendok. Karena buka mulut berat banget. Apalagi ngunyah, manja banget ini mulut. Pantes sebelum operasi disuruh makan. Lah pasca op gak bisa makan.😂 ada kawan yang jenguk bawain jus alpukat n mangga serasa ada malaikat datang. Aihhh bahagia sekali beta. Hahaha… Wajah jadi bengkak sebelah. Kayak gini.

image

Bukan foto saya. Foto saudara yang pernah operasi impaksi.

Hari 2:
Check up 1. Drg. Taufik beri apa gitu, kayak disempot ke bagian yang di op kemarin lalu kumur. Bisa bicara dikit-dikit. Masih makan bubur. Malam hari ada kawan yang jenguk dan kita bercanda ria. Setelah mereka pulang. Aahhhh sakit banget sampek ke kepala kanan. Udah kapok, biba tidur. Masih bengkak. Dokter menyarankan untuk dikompres air. Selalu pakai masker kalo ada yang jenguk. Malu gengs wajah gak presisi. Hehehe…

Hari 3:
Bisa baring dikamar dan menikmati nikmat Allah yang satu ini. Bahkan obat pereda nyeri yang diberi dokter gak ngefek guys. Masih bengkak walau sudah dikompres.

Hari 4:
Check up 2. Terjadi plak digusi yang dioperasi diakibatkan oleh gigi atas yang gak punya lawan gigi. Seharusnya kan ada lawannya kalo ngunyah. Lah ini kagak ada, jadi apanya yang dikunyah, ya gusi. Disarankan untuk operasi gigi bungsu atas kanan. What the??? “Lihat perkembangan nanti ya” kata dokter. Ok… Lalu mengeluhkan obat pereda nyeri nya dan diberi obat pereda nyeri yang lebih diatas dari sebelumnya. Masih bengkak, kata dokter itu trauma karena pembedahannya lebih lebar.

Hari 5:
Obat pereda nyeri yang lumayan ngefek. Rasanya masih sakit sampek kepala tapi gak terlalu membuat menderita. Eh dihari ini biba boleh puasa loh. Hahaha… Walau disiang hari ngos-ngosan. Tapi alhamdulillah lancar.

Hari 6:
Sama.

Hari 7:
Bisa makan, sakit gak terlalu bikin menderita. Hahaha… Sudah tidak terlalu bengkak. Mulai lepas masker.

Hari 8:
Check up 3. Lepas jahitan. And u know what? Lega bangettt… Mulut enteng. Dan yang biba keluhkan udah gak terlalu berasa. Untuk operasi selanjutnya??? Kita bahas di artikel yang lain ya gengs. Hahaha…

Intinya. Be aware with ur health guys. Apalagi gigi? Organ vital yang buat kita bertahan hidup. Makan, minum, lewat mana? Mulut kan? Disitu ada gigi kan? Hahaha… Ya, kalau kalian ngerasa bermasalah sama kesehatan, cepetan ke dokter dah. Mengetahui dan mengobati sedini mungkin jauh lebih baik. Itu si yang selama ini biba pegang. Hehehe… Masalah biaya? Jangan khawatir guys. Worth it kok sama apa yang kita dapet. Rejeki bisa dicari, kesehatan lebih utama. Maaf gak bisa bahas soal biaya kayak di blog-blog lain, karena money itu kan sensitif banget reks. Ya, setidaknya gak jauh beda lah dengan blog-blog tetangga. Hehehe…

Stay health ya guys…
Supaya kita bisa beribadah dengan khusyuk.

Sampai ketemu di artikel yang lain. Sorry bahasa acak kadeut. Maklum pemula. Thanks for reading.
Wassalamu’alaikum… See ya.